Recent Posts

KORSAPALA  BPK RI ( Komunitas Pemeriksa Pecinta Alam )

Selasa, 27 Desember 2011

Persiapan 1000 Mangrove untuk Indonesia

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan sebagai wujud kepedulian Korsapala terhadap kelestarian lingkungan, Korsapala berencana melakukan kegiatan konsevasi hutan mangrove dengan tema "1000 Mangrove untuk Indonesia".

Berdasarkan proposal kegiatan yang diajukan panitia pelaksana, kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 7 s.d. 8 Januari 2011 bertempat di Suaka Margasatwa Muara Angke dan Pulau Rambut. Pada tanggal 26 Desember 2011 dan 1 Januari 2012, Tim panitia telah melakukan survey lokasi penanaman mangrove di Suaka Margasatwa Muara Angke dan Pulau Rambut.


Suaka Margasatwa Muara Angke


Wilayah ini berisi hutan bakau dan suaka alam untuk burung-burung liar. Semula, vegetasi di SMMA adalah hutan bakau pantai utara Jawa dengan keanekaragaman jenis yang cukup tinggi. Akan tetapi akibat tingginya tingkat kerusakan hutan di wilayah ini, saat ini diperkirakan hanya 10% wilayahnya yang tertutup oleh vegetasi berpohon-pohon. Suaka margasatwa ini terletak berbatasan dengan kompleks pemukiman Pantai Indah Kapuk (PIK). Pintu masuknya berada di seberang kompleks ruko Niaga Mediterania, di bagian timur PIK. Sampai saat ini masih dikelola oleh Departemen Kehutanan.





Suaka Margasatwa Pulau Rambut


Suaka Margasatwa Pulau Rambut yang terletak di jajaran Pulau Kepulauan Seribu, memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup berlimpah. Utamanya adalah keanekaragaman jenis burung-burung merandai (burung air) sehingga kawasan ini sering dikenal sebagai  “Heavens of bird” atau surga burung. Yang menarik, burung-burung ini memiliki perilaku migrasi ke Pulau Jawa atau pulau lain di Kepulauan Seribu untuk mencari makan pada pagi hari dan kembali ke Pulau Rambut pada sore hari untuk beristirahat. Dalam perkembangannya, kondisi dan potensi Pulau Rambut terus berubah. Berdasarkan hasil studi Pusat Pengkajian Keanekaragaman Hayati Tropika Lembaga Penelitian IPB tahun 1997 diketahui bahwa sebagian besar vegetasi bakau mengalami kematian akibat pencemaran sampah dan minyak.









So, come, join us :)


by KPA/005/2011

0 komentar:

Posting Komentar